
Polewali – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar, didampingi Bupati Kabupaten Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar, melaksanakan panen kedelai. Kegiatan yang dihadiri sejumlah pejabat dan ratusan warga ini, berlangsung di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Rabu (04/11/2020).
Dalam sambutannya, Mentan menyebut pentingnya penyediaan kedelai, sebagai salah satu bahan pangan bergizi bagi masyarakat, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang.
“Untuk 273 juta penduduk Indonesia, kita harus produksi sebanyak banyaknya, dan kebutuhan kedelai itu 2 sampai 3 juta ton. Sekarang kita banyak dipenuhi oleh impor, sementara di luar sana juga takut kehilangan sumber daya-nya. Kita tanam kedelai dari sekarang, agar tahun depan kebutuhan kita tercukupi “, kata Syahrul.
Sebagai bentuk komitmen Kementan untuk meningkatkan produksi kedelai, dikembangkan bantuan budidaya kedelai di Polewali Mandar. Mentan berharap, jajaran di bawahnya aktif melakukan pendampingan produksi pertanian, dengan memberikan bibit kualitas terbaik.
” Ditjen Tanaman Pangan, ganti bibit di sini (untuk seluruh komoditas) 1.000 ha bibit ya, mau padi, jagung, kedelai, nanti Bupati yang bantu aturnya mau dikasih kemana bibit ini “, instruksi Mentan SYL kepada Direktur Akabi Ditjen Tanaman Pangan.
Sementara itu Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengungkapkan, panen perdana kedelai dengan luasan kurang lebih 500 hektar, memberi nilai tambah pendapatan petani kurang lebih 6,5 Miliar.
Melalui program 50 ribu hektar tanaman kedelai yang telah dicanangkan, diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan pendapatan bagi petani sebagai penerima manfaat, ” Keberhasilan panen perdana kedelai seluas 500 hektar ini, menjadi motivasi yang sangat tinggi bagi kami, dalam mewujudkan program penanaman 50 ribu hektar kedelai “, kata Ali Baal.
Selanjutnya kata Ali Baal, sebagai salah satu lumbung pangan nasional yang telah menjadi penyuplai pangan bagi 17 provinsi di Indonesia, kelangkaan pupuk pada saat musim tanam masih kerap dialami para petani. Untuk itu, ia berharap, Mentan dapat mengarahkan PT Pupuk Indonesia untuk membangun pabrik di Sulawesi Barat, ” Mengingat belum adanya pabrik di Pulau Sulawesi ini, sehingga provinsi kami dapat menjadi distributor pupuk bagi provinsi lain di wilayah Sulawesi “, pintanya.
Luasan tanaman kedelai yang di panen di Kecamatan Wonomulyo pada musim kali ini dihasilkan dari kurang lebih luasan lahan sekitar 540 hektare, sedangkan Desa Bumiayu sendiri menghasilkan luasan panen sebanyak 190 Ha.
Pada kesempatan ini juga secara simbolis diberikan bantuan benih, alsintan, saprodi, dan lain lain dengan total program Kementerian Pertanian untuk Provinsi Sulawesi Barat senilai kurang lebih Rp. 44,05 miliar, sedangkan untuk Polman sendiri mendapatkan bantuan senilai Rp. 7,5 miliar lebih.
(zq)